Subscribe:

8/9/10

perubahan paradigma Public Relations

Seminar Publik Relation yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu komunikasi Unissula berlangsung dinamis. Kegiatan yang bertemakan “Pemberdayaan Peran dan Fungsi Public Relations Sebagai Strategi Komunikasi Yang Efektif” menghadirkan pembicara langsung dari International Public Relations Association (IPRA) yakni Dra. Elisabeth Gunawan Ananto Ph.D. Ini dilaksanakan pada hari Senin (09/08) di Auditorium Unissula, dihadiri ratusan peserta dari berbagai kalangan yakni mulai dari pelajar, mahasiswa, dan beberapa perwakilan dari instansi baik dari pemerintah maupun swasta.
Acara dimulai pukul 09.00 WIB. Dengan rangkaian acara laporan panitia, sambutan dari Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi, dan wakil dari Rektor Universitas islam Sultan Agung semarang ( Unissula) yakni Bapak Ali Wibowo Tjahjono, MPd yang menjabat sebagai Wakil Rektor IV dan sekaligus membuka acara seminar ini.
Dalam presentasi makalahnya pembicara yang juga menjabat sebagai presiden IPRA menjelaskan bahwa Peran Public Relations (PR) –khususnya diIndonesia- selama ini masih ketinggalan jauh, dimana peran PR masih berkutat pada aspek pelaksanaan pekerjaan teknis dan belum menjadi bagian dari koalisi dominan di manajemen perusahaan. Pekerjaan teknis seperti membuat rilis berita, membuat spanduk, membuat naskah pidato dan pekerjaan teknis lain yang bisa ditangani bidang lain. Beliau mengatakan “ada dua peran penting bagi seorang public relation dalam sebuah organisasi,. Yaitu teknis reaktif yakni: informasi searah, klarifikasi berita yang keliru/juru bantah, protokol-media-info dokumentasi. Sedang yang kedua adalah managerial strategis yakni: perencanaan komunikasi kelembagaan dan pelaksanan komunikasi yang mencangkup internal dan eksternal, oleh sebab itu peran Publik Relation (PR) Bukan hanya Berkutat pada ranah pekerjaan teknis seperti membuat rilis berita, membuat spanduk, membuat naskah pidato dan pekerjaan teknis lain yang bisa ditangani bidang lain” Jelasnya.
Perempuan biasa dipanggil ibu Ega itu juga menambahkan bahwa untuk mencapai peran public relation yang ideal setidaknya perlu taktik dalam pemanfaatan media yang sedang berkembang pesat yaitu written, spoken dan visual. Written bisa dibuat dalam bentuk news release, factsheet,news letter, magazine,brochure,handbook
dan lain sebagainya. Spoken yaitu dengan face toface, meeting, corporate party, press tour dan sebagainya. Dan yang terakhir adalah visual yakni televise, video, web, slide show, situs jejaring social dan sebagainya.
Setelah penjelasan tentang Peran PR oleh pembicara, moderator mempersilahkan peserta seminar untuk memberikan pertanyaan, ada sekitar 7 pertanyaan yang disampaikan kan peserta kepada ibu Ega yang terbagi menjadi 2 termin, termin pertama 3 pertanyaan dan termin kedua 4 pertanyaan. Salah satu dari peserta menanyakan tips agar bisa menjadi seorang PR yang baik. Beliau menjawab ada tujuh langkah yakni : kesadaran, pemahaman, understanding, persepsi, kepercayaan, sikap dan yang terakhir perilaku. Jawaban tersebut disambut tepuk tangan meriah oleh hadirin. Terakhir wanita yang juga mengajar di program magister komunikasi Universitas trisakti itu mengatakan “Selamat Berubah, Komunikasikan Perubahan. Semoga sukses”. Ujarnya.dan tepuk tangan meriah kembali menggema di ruang seminar.
Seminar selesai pukul 12.00 tepat dengan diakhiri penyerahan cindera mata ke pembicara dari Fakultas ilmu komunikasi dan beberapa doorprize menarik yang dibagikan kepada peserta dari beberapa sponsor. (Faiz)

Foto:  www.atarjamat.com 

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts