Subscribe:

1/2/10

Mencari Jarum yang Hilang

Di suatu malam, para tetangga Nashruddin melihat bahwa Nashruddin sedang sibuk mencari sesuatu di depan rumahnya. Karena kasihan melihat Nashruddin yang tampak kebingungan, akhirnya sang tetangga mendatangi Nashrudin.

Tetangga (T): "Apa yang kau cari, Nashruddin?"

Nashruddin (N): "Aku mencari jarumku yang hilang."

T: "Wah, hati-hati, nanti terinjak."

Setelah lama mencari, jarum tetap tidak ditemukan. Akhirnya sang tetangga bertanya, "Di mana tadi hilangnya jarummu, Nashruddin?"

N: "Di dalam rumahku.."

Sang tetangga bengong, betapa dia ikut bego mengikuti Nashruddin. Sambil agak jengkel dan kesal, dia bertanya: "Kalau memang hilang di dalam, kenapa kau cari di luar sini?"

N: "Tidakkah kau tahu, rumahku gelap tak ada lampu!" Nashruddin malah ikut meninggi suaranya.

T: "Payah kali kau, Din!! Pasti takkan kau temukan jarummu yang hilang di luar sini, karena hilangnya di dalam sana! Bawalah lampuke ke dalam rumahmu, lalu carilah jarum itu di dalam..."

N: "Terima kasih, kawan. Kau memang baik. Manusia memang seringkali gelap di dalam dirinya, lalu mencari kesalahan pada diri orang lain. Padahal sesungguhnya dirinya yang memerlukan cahaya di dalam hatinya..."

Tetangganya bengong untuk kedua kalinya, karena dia teringat beberapa waktu sebelumnya dia pernah menghardik Nashruddin justru atas keteledoran dirinya sendiri.

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts